INFO BAYI


Ekspresi-ekspresi Wajah Bayi Saat Ingin Sesuatu

Vera Farah Bararah - detikHealth
Kamis, 09/08/2012 10:27 WIB


Jakarta - Bayi yang belum bicara hanya bisa mengutarakan maksudnya melalui ekspresi wajah atau menangis. Untuk tahu apa keinginannya, berikut ini ekspresi wajah bayi saat mengutarakan sesuatu.



"Setiap ekspresi bayi bisa ditafsirkan sehingga orangtua tahu apakah bayinya lapar, senang, marah, ingin bermain atau butuh dipeluk," ujar pakar bahasa tubuh Vivien Sabel, seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (9/8/2012).




Para ahli percaya bayi mulai bisa berkomunikasi jauh sebelum ia membentuk kata-kata pertamanya. Berikut ini ekspresi yang muncul dari bayi beserta artinya:


1. Lapar


Pada ekspresi ini bayi mulai berpikir tentang makanan, maka lidahnya akan terlihat keluar dan ekspresi berpusat di bibirnya namun tidak terlalu menonjol.









2. Siap untuk makan


Tatapannya kuat ke arah sang ibu, dan bayi akan mendorong bibir serta lidahnya ke depan atau keluar untuk memberitahu bahwa ia siap untuk makan.






3. Berikan susu sekarang
Ekspresi bayi akan menunjukkan mulut yang terbuka, tangannya dekat dengan bibir dan lidahnya menonjol yang mengisyaratkan ia benar-benar lapar.






4. Mengantuk
Ekspresi ini menunjukkan bayi ingin tidur tapi perlu jalan berliku, bibir akan terlihat penuh dan sedikit maju serta kelopak mata yang berat.







5. Terkejut
Tatapan mata bayi terbelalak mengatakan bahwa ia terkejut dan ibu harus mendukung ekspresi ini.






 
7. Bayi puas
Ibu bisa tahu melalui pandangan matanya yang menunjukkan kepuasan dan posisi lembut bibirnya bahwa ia sudah kenyang.






8. Senang
Ekspresi yang muncul adalah mata berseri-seri tersenyum, bersinar, mendapatkan istirahat yang cukup dan siap untuk bersenang-senang dengan orang sekitarnya seperti ibu.







ASI Eksklusif Bantu Kurangi Gumoh
Ghiboo.com - Banyak ibu yang panik saat bayinya mengalami gumoh. Berdasarkan riset, Air Susu Ibu (ASI) ternyata baik jadi penawarnya.

Penelitian yang dilakukan di dalam dan luar negeri menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusif tidak akan mengalami gumoh sebanyak bayi yang diberikan susu formula.

Dalam penelitian yang dilakukan tahun 2004 oleh tim dokter di RSCM Jakarta terhadap 138 bayi ditemukan intensitas bayi yang gumoh lebih banyak dijumpai pada bayi yang mengonsumsi susu formula
"Ibu ASI jangan tidak pede menyusui anaknya karena takut gumoh. Malahan menyusui ASI mengurangi gumoh," papar Dr Badriul Hegar, SpA., PhD dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSCM Jakarta (3/4).

Rencananya, temuan ini akan dijadikan kampanye untuk penggalangan ASI eksklusif. "Data ini akan menjadi acuan untuk kampanye ASI bahwa betapa pentingnya ASI bagi bayi di Indonesia," tambahnya.Dr. Hegar juga menambahkan bahwa tidak semua bayi bisa menyusui ASI. Untuk mengatasinya, Dr. Hegar menyarankan para ibu melakukan tips modifikasi.

"Ibu boleh mencoba mencampurkan 100 cc susu dengan 5 gram tepung beras. Jika ibu dari keluarga mampu, boleh menggunakan susu komersial," tambahnya.






         5 Tanda Anda Hamil Janin Laki-laki

Ghiboo.com - Menebak jenis kelamin jabang bayi dalam kandungan merupakan hal yang mendebarkan bagi calon ibu. Dilansir melalui Boldsky, Kamis (5/4), berikut ini beberapa kondisi tubuh ibu yang bisa menjadi penunjuk jenis kelamin bayi tanpa harus repot-repot melakukan pemeriksaan USG. Anda boleh percaya, boleh tidak.

Mual dan morning sickness

Banyak orang bilang jika Anda sedang mengandung bayi perempuan, maka rasa mual jarang dirasakan. Namun, jika Anda sedang mengandung bayi laki-laki, maka Anda bisa muntah hingga berember-ember. Morning sickness lebih sering dirasakan pada trimester pertama dan kebanyakan bumil lebih cuek pada penampilan mereka.

Bentuk perut condong ke arah bawah

Tonjolan bayi Anda sudah mulai terlihat saat Anda hamil bayi laki-laki. Bentuk perut ini terlihat berbeda pada wanita yang mengandung bayi perempuan, yaitu perut membulat. Beberapa orang juga mengatakan bahwa wanita yang hamil bayi laki-laki, jika dilihat dari belakang malah terlihat seperti tidak sedang hamil.

Berat badan tidak naik

Kenaikan berat badan merupakan hal biasa saat hamil. Saat Anda mengandung janin bayi laki-laki, maka berat badan Anda tidak akan mengalami kenaikan terlalu banyak. Proporsi kenaikan ini berasal dari janin.

Muka sayu
Meskipun Anda merasa dengan mudah dapat membentuk kembali bentuk tubuh setelah persalinan, namun selama masa kehamilan Anda tidak akan berpenampilan 'wah'. Hal itu berbeda dengan penampilan bumil bayi perempuan yang selalu terlihat tampil cantik dan cerah, bumil bayi laki-laki lebih cenderung tampil pucat dan selalu berpenampilan serba cuek serta malas dandan.
Ngidam yang asam-asam
Menginginkan makanan sesuatu merupakan hal normal selama masa kehamilan. Hal ini menjadi cara alami bagi tubuh untuk 'menagih' asupan nutrisi tertentu yang dirasa tubuh membutuhkan asupan tersebut. Janin bayi laki-laki lebih membutuhkan nutrisi dari makanan yang asam-asam.




ASI Eksklusif di Indonesia Masih Rendah



Jumat, 21 September 2012 11:34 WIB
Arbi Krishadiyanto — HARIAN TERBIT

JAKARTA — Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi prihatin dengan rendahnya perkembangan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif di Indonesia. Berbeda dengan sejumlah negara tetangga yang terbilang sudah cukup berhasil dalam menjalankan program ASI eksklusif.
“Dari berbagai sumber yang saya dapat, saya simpulkan bahwa perkembangan cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia ini masih rendah dan menunjukkan perkembangan yang sangat lambat,” kata Menkes dalam pembukaan Pekan ASI Sedunia 2012 di Jakarta, kemarin.
Menurut data Survei Kesehatan Nasional (Susenas) 2010, diketahui baru sebanyak 33,6% bayi di Indonesia yang mendapatkan ASI eksklusif. “Ini artinya masih ada sekitar 2/3 bayi di Indonesia yang kurang beruntung. Kita akan tingkatkan kampanye ASI eksklusif ini dan mendorong agar pemerintah daerah dan pihak swasta untuk mendukungnya,” ujarnya.
Dia menuturkan, beberapa faktor penyebab rendahnya cakupan ASI eksklusif di Indonesia diantaranya karena penyebarluasan informasi di antara petugas kesehatan dan masyarakat yang tidak optimal, yaitu hanya sekitar 60% masyarakat tahu informasi tentang ASI dan baru ada sekitar 40 % tenaga kesehatan terlatih yang bisa memberikan konseling menyusui.
Selain itu, data Riset Fasilitas Kesehatan Dasar (Risfaskes) 2011 juga menunjukkan baru sekitar 40% Rumah Sakit yang melaksanakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi sebagai penerapan 10 Langkah Keberhasilan Menyusui.
“Belum lagi ditambah dengan hasil rapid assessment 2010 yang menemukan banyak Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta menerima sponsor dan hadiah berupa sampel susu formula, tas kit, kalender, ballpoint, dan berbagai bentuk lainnya yang melemahkan upaya peningkatan ASI Eksklusif.”
Sumber : 
http://www.harianterbit.com/2012/09/21/asi-eksklusif-di-indonesia-masih-rendah/





Ibu Gemuk Anak Juga Berisiko Gemuk


Penulis : Lusia Kus Anna | Jumat, 2 November 2012 | 13:39 WIB



KOMPAS.com — Salah satu fenomena yang banyak kita temui di masyarakat adalah seseorang yang mengalami kegemukan cenderung berasal dari keluarga yang hampir seluruhnya bertubuh subur. Tak heran jika banyak orang mengatakan bahwa kegemukan juga terkait dengan faktor keturunan. 



Pendapat tersebut dikuatkan dengan penelitian teranyar yang menemukan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu yang gemuk juga berisiko besar menjadi gemuk saat mereka besar. 



Kegemukan dan kebiasaan merokok saat hamil merupakan faktor yang diketahui berperan besar menyebabkan bayi yang dilahirkan kelak menderita obesitas. Faktor lain adalah lahir dengan berat berlebih serta peningkatan berat badan yang cepat saat bayi.


Penelitian juga menyebutkan bahwa anak yang kegemukan pada usia 5 tahun cenderung akan tumbuh menjadi orang dewasa yang obesitas. Kesimpulan ini dihasilkan dari analisis terhadap 30 penelitian yang melibatkan 200.000 orang. 

Meski begitu, kegemukan pada anak bisa dicegah, salah satunya dengan pemberian ASI. Riset yang dimuat dalam jurnal Archieves of Disease in Childhood mengungkapkan bahwa anak-anak yang mendapat ASI dan tidak terburu-buru diberi makanan padat risikonya untuk kegemukan bisa dicegah. 

Pemberian makanan padat sebelum anak berusia empat bulan akan meningkatkan risiko ia kegemukan di usia 3 tahun sampai 6 kali lipat dibandingkan dengan bayi yang diberi makanan padat setelah usia empat atau lima bulan.

Sumber : http://health.kompas.com/read/2012/11/02/13391828/Ibu.Gemuk.Anak.Juga.Berisiko.Gemuk





KESEHATAN: ASI Penangkal Infeksi Pada Bayi


Pemberian air susu ibu (ASI) sesuai dengan standar baku meminimalkan infeksi saluran pernapasan akut pada bayi. Sistem kekebalan tubuh bayi hingga usia dua tahun akan berkembang dengan baik termasuk dari perlindungan pada konsumsi ASI.
Dokter spesialis anak, Tunjung Wibowo mengatakan, ASI mengandung antibodi IgA sekretori (sIgA). Ketika menyusui, kandungan itu berpengaruh terhadap paparan mikroorganisme di saluran cerna bayi dan membatasi masuknya bakteri ke dalam aliran darah.
“Tidak ada formula lain, sekalipun susu mahal yang bisa menggantikan ASI di masa golden age,” kata dokter di RSUP dr. Sardjito itu kepada Harian Jogja, Selasa (7/8).
Dalam penjelasan yang disampaikan di seminar pengenalan ASI di Hotel Grage, Sosrowijayan, Tunjung memaparkan, peran perlindungan ASI terdapat pada tingkat mukosa. Pada saat ibu mendapat kekebalan pada saluran cernanya, kekebalan di dalam ASI juga terangsang pembentukkannya.
Keadaan tersebut yang melindungi bayi baru lahir terhadap berbagai infeksi secara efektif. Selain infeksi, ASI eksklusif juga dapat mengurangi risiko penyakit lain seperti diare, infeksi saluran kemih, infeksi saluran cerna, diabetes melitus, jantung, stroke dan lainnya.
Disampaikan juga, Imunoglobulin A yang terdapat di dalam ASI memiliki aktivitas antitoksin terhadap racun yang dihasilkan bakteri E. Coli dan V. Cholerae. Bahkan, jenis bakteri E. coli yang ditemukan pada tinja bayi menyusui berbeda dengan bayi yang mendapat susu formula. Jenis E. coli pada bayi menyusui lebih sensitif terhadap efek bakterisidal. Hal ini merupakan salah satu cara ASI melindungi tubuh terhadap infeksi.
Tunjung mengatakan, ASI memberikan perlindungan kepada bayi melalui beberapa mekanisme, antara lain memperbaiki pertumbuhan mikroorganisme non-patogen, mengurangi pertumbuhan mikroorganisme patogen saluran cerna, merangsang perkembangan barier mukosa saluran cerna dan napas, dan faktor spesifik pada sel kekebalan. Di samping itu juga mengurangi reaksi peradangan dan sebagai perangsang kekebalan.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DIY, Inni Hikmatin menyampaikan, ASI merupakan makanan terbaik bagi usia 0-6 bulan atau pemberian secara eksklusif. “Kecerdasan dan imunitas anak akan lebih baik pada bayi dengan AS eksklusif,” katanya di sela acara Sosialisasi Pekan ASI Sedunia di Sosrowijayan.
Hanya, katanya, kini kecenderungan ibu muda tidak memiliki banyak waktu untuk memberikan ASI kepada bayinya secara eksklusif enam bulan dan dengan makanan tambahan hingga usia dua tahun. Padahal, lanjutnya, perkembangan teknologi memberikan kemudahan penyimpanan ASI perahan di lemari pendingin.
“Butuh kesadaran dan sosialisasi pentingnya ASI untuk bayi, dan bagaimana ibu memiliki pengetahuan akan pentingnya hal itu,” katanya
Sumber : http://kesehatan-ibuanak.net/index.php?option=com_content&view=article&id=373:kesehatan-asi-penangkal-infeksi-pada-bayi&catid=44:berita&Itemid=56

 

Kandungan ASI Tekan Risiko Penularan HIV


Kompas.com - Kandungan dalam Air Susu Ibu (ASI) diduga kuat mengurangi risiko penularan HIV dari ibu kepada anak. Karena itu para wanita yang terinfeksi HIV disarankan untuk tetap menyusui bayinya sambil terus mengonsumsi obat ARV.
Penelitian yang dilakukan di Zambia menyimpulkan hal tersebut. Para peneliti mengumpulkan contoh ASI dari 81 wanita dengan HIV positif yang menularkan virus mereka pada bayinya selama masa menyusui, serta 86 contoh ASI dari wanita yang positif HIV tetapi tidak menularkan virus, serta 36 wanita yang tidak terkena HIV.
Para ilmuwan kemudian menganalisa sampel ASI tersebut untuk mengetahui konsentrasi karbohidrat yang disebut oligosakarida dalam susu manusia. Ada bukti kuat yang menunjukkan oligosakarida mengandung komponen aktif imunologi yang mengurangi risiko penularan virus.
Hasil penelitian yang dimuat dalam American Journal of Clinical Nutirion menemukan bahwa wanita yang ASI-nya memiliki kandungan oligosakarida dalam jumlah tinggi, beresiko lebih rendah menularkan HIV kepada bayinya dibandingkan dengan mereka yang konsentrasinya lebih rendah.
"Selama ini orang lebih mengenal kandungan protein dan lemak yang baik dalam ASI, tetapi oligosakarida kurang diketahui manfaatnya," kata Lars Bode, ketua peneliti dan asisten profesor pediatrik dari Universitas California, San Diego.
Sumber : http://kesehatan-ibuanak.net/index.php?option=com_content&view=article&id=383:kandungan-asi-tekan-risiko-penularan-hiv&catid=44:berita&Itemid=56


Konsumsi Kacang Pada Wanita Hamil, Cegah Anak Terkena Asma

Mutiara Adistie Putri - detikFood
Kamis, 30/08/2012 12:02 WIB




Jakarta - Gizi dan nutrisi merupakan hal yang harus dipenuhi selama kehamilan. Resiko kesehatan janin yang sedang dikandung akan berkurang jika mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang. Karenanya wanita hamil harus lebih berhati-hati dalam memilih makanan.










Sumber : http://food.detik.com/read/2012/08/30/120255/2003078/900/konsumsi-kacang-pada-wanita-hamil-cegah-anak-terkena-asma?sbk900





             10 TANDA ANAK PINTAR

1. Mempertahankan Informasi: Istilah "masuk telinga kiri keluar telinga kanan" nampaknya berlaku bagi kebanyakan anak. Akan tetapi anak yang pintar benar-benar mempertahankan berbagai informasi dan mampu mengingatnya di lain waktu. Sebuah contoh dari National Association of Gifted Children (NAGC) ialah: "Seorang anak berusia enam tahun kembali dari perjalanan museum ruang angkasa dan mereproduksi kembali secara akurat gambar roket ruang angkasa yang telah dilihatnya.

2. Memiliki Ketertarikan Luas: Anak pintar menampilkan minat dalam berbagai topik. Mereka mungkin suka dengan dinosaurus dalam satu bulan, ruang angkasa bulan berikutnya, dan seterusnya.

3. Menulis dan Membaca Lebih Awal: Jika anak anda adalah seseorang yang pintar, dia mungkin dapat membaca dan menulis sangat dini dan tanpa pengajaran formal.

4. Berbakat di Bidang Musik atau Seni: Anak yang menampilkan bakat luar biasa untuk musik dan seni sering dianggap pintar. Anak yang dapat menggambar, bernyanyi dengan sempurna, atau menampilkan bentuk persepsi seni yang tinggi lainnya biasanya masuk dalam kategori anak pintar.

5. Menunjukkan Waktu Konsentrasi Intens: Anak tidak begitu identik dengan rentang perhatian yang panjang, tapi anak pintar mampu memiliki waktu lebih konsentrasi intens.

6. Memiliki Ingatan Baik: Beberapa anak pintar mampu mengingat hal-hal sewaktu mereka lebih kecil. Misalnya, anak berumur dua tahun mungkin ingat dan membawa kembali kejadian ketika dia berusia 18 bulan.

7. Memiliki Kosakata Tinggi: Seorang anak yang terlalu dini untuk berbicara bukan saja merupakan tanda kepintaran, tapi jika anak anda berbicara menggunakan kosakata yang lebih maju dan kalimat-kalimat, maka dia mungkin memang sepintar yang anda bayangkan. Menurut NAGC, "Anak pada usia dua tahun membuat kalimat seperti: 'Ada anjing.' Anak dua tahun yang pintar mungkin akan berkata, 'Ada seekor anjing di belakang rumah dan ia mengendus bunga.'"

8. Memperhatikan Detil: Anak pintar memiliki mata tajam untuk detil. Anak yang lebih tua mungkin ingin tahu rincian spesifik tentang bagaimana segala sesuatu bekerja, sedangkan anak yang lebih muda akan dapat menaruh kembali mainan persis di mana ia mendapatkannya atau memperhatikan jika sesuatu telah dipindahkan dari tempat biasa.

9. Bertindak sebagai Kritikus Sendiri: Pada umumnya anak tidak terlalu khawatir tentang diri mereka sendiri atau orang lain, kecuali teman mereka memiliki sesuatu yang mereka inginkan. Sebaliknya, anak pintar prihatin dengan orang lain, tapi yang paling penting diri mereka sendiri.

10. Memahami Konsep Kompleks: Anak yang sangat pintar memiliki kemampuan untuk memahami konsep yang kompleks, memahami hubungan, dan berpikir abstrak. Mereka mampu memahami masalah secara mendalam dan berpikir tentang solusi.

Source : http://beritasi.blogspot.com/2011/06/10-tanda-anak-pintar.html
Source : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10972045





AIR SUSU IBU, 20 KALI LEBIH HEBAT
ASI makanan terbaik bagi bayi.



Pemberian ASI secara eksklusif dan optimal akan membuat bayi tumbuh sehat, kuat, dan cerdas. Bagaimana tidak? ASI mengandung 200 zat gizi dan memberikan kekebalan buat bayi 20 kali lipat.

Menurut Dr. Utami Rusli, Sp.A. MBA IBCLC, spesialis anak di RS St. Carolus Jakarta, di dalam ASI terkandung lebih dari 200 unsur zat yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan bayi. Zat-zat itu antara lain putih telur, lemak, protein, karbohidrat, vitamin, mineral, hormon pertumbuhan, berbagai enzim, zat kekebalan, dan lain-lain.


Sayang sekali masih banyak orang yang tidak paham betul bahwa ASI memiliki nilai yang tiada tandingannya dibandingkan dengan susu formula atau makanan tambahan lain. Kenyataan ini mesti disosialisasikan secara lebih gencar dan terus-menerus.


Kelebihan ASI pertama-tama terletak pada kekhususannya. Susu kuda sangat cocok untuk bayi kuda, susu jerapah bagi bayi jerapah. Bayi manusia juga akan jauh lebih baik jika diberi susu yang paling cocok, yakni ASI, bukan susu hewan.


Karena itu, ASI sering kita kenal dengan sebutan ASI eksklusif (
exclusive breast feeding). Selain khusus karena berasal dari spesies yang sama, yakni manusia, kandungan ASI bisa menyesuaikan kebutuhan bayi dengan perkembangan usianya.

ASI yang keluar saat kelahiran sampai hari ke-4 atau ke-7 disebut kolostrum. ASI yang keluar di hari ke-7 sampai ke-10 atau ke-14 setelah kelahiran disebut ASI transisi. ASI yang keluar sesudah hari ke-14 kelahiran disebut ASI matang. Komposisi gizi ketiga jenis ASI tersebut masing-masing berbeda.


“Bahkan terdapat perbedaan komposisi ASI dari menit ke menit,” tutur Ketua Pemasyarakatan Pemberian ASI Eksklusif RS St. Carolus Jakarta ini. Misalnya saja kandungan lemak pada ASI saat bayi berumur 3-5 hari adalah 1,85 g/dl. Pada saat usia bayi 15-18 hari, kandungan lemak itu menjadi 3,06 g/dl.


30 Menit Setelah Lahir  

Pada hari pertama setelah melahirkan, kandungan gizi ASI sangat tinggi. Dr. Utami pun selalu menganjurkan agar selambatnya 30 menit atau setengah jam setelah lahir, bayi harus segera disusui ibunya. Pada saat itu susu ibu menghasilkan kolostrum, susu jolong, atau susu awal yang warnanya kekuningan dan encer.

Kolostrum ini kaya zat gizi dan antibodi yang berfungsi untuk melindungi bayi dari infeksi. Kolostrum akan muncul lagi 30 jam kemudian. Itu artinya kalau bayi tidak segera mendapat kolostrum pertama, dia kehilangan zat bergizi tinggi dari ibunya.


Walaupun bayi masih punya kesempatan untuk mendapatkannya, produksi kolostrum selanjutnya hanya 30 mililiter sehari. Itu artinya, kolostrum diproduksi hanya satu mililiter dalam satu jam.


Tentu saja ini sangat kurang. Padahal, kolostrum mengandung protein, mineral, serta vitamin A, E, dan B12. Bahkan kolostrum mengandung lebih sedikit lemak dan gula dibandingkan dengan ASI yang diproduksi pada hari-hari berikutnya.


Secara fungsional, kolostrum berperan membersihkan air empedu dan mucus (meconium) pada saluran pencernaan bayi. Ini sangat penting karena pada masa sesudah kelahiran, bayi sangat rentan terhadap infeksi dan lingkungan yang sangat baru baginya. Kolostrum juga akan menghilangkan rasa lapar pada bayi baru lahir tanpa harus disertai asupan gula atau susu formula.


Menurut Dr. Utami, ASI yang keluar pada lima menit pertama dinamakan
foremilk. Komposisinya berbeda dengan ASI yang keluar kemudian atau hindmilk. Foremilk lebih encer, mengandung protein tinggi dan karbohidrat rendah.

Sementara
hindmilk mengandung karbohidrat tinggi, protein rendah, dan kandungan lemaknya 4-5 kali lebih banyak dibandingkan dengan foremilk. Hindmilk inilah yang mengenyangkan bayi.

Warisan Zat Kebal

Selain mengenyangkan, kolostrum mengandung zat immunoglobulin atau kekebalan. Jenis protein yang bertugas memerangi infeksi dalam tubuh itu tidak dimiliki oleh susu hewan. Kandungan zat ini dalam kolostrum sekitar 10 hingga17 kali lebih banyak daripada di dalam ASI matang. Itu sebabkan bayi yang mendapat ASI secara optimal memiliki kekebalan tubuh 15 sampai 20 kali lebih baik.

Sebenarnya tubuh bayi sudah mulai membuat antibodi sendiri segera setelah dilahirkan. Namun, antibodi itu baru akan mencapai puncak kekuatannya pada usia bayi sembilan sampai 12 bulan.


Karena itu, ASI merupakan antibodi bantuan yang paling kuat bagi pertumbuhan awal si bayi. Terlebih lagi karena ASI ternyata mengandung berjuta-juta sel darah putih yang bermanfaat untuk membunuh kuman jahat dalam usus bayi.


Kandungan zat kekebalan ini benar-benar menakjubkan. Kekebalan tubuh ibu-ibu terhadap berbagai penyakit akan diturunkan pada bayinya lewat ASI. Seandainya ada seorang ibu mempunyai zat kekebalan terhadap lima penyakit, bayinya juga akan memperoleh warisan yang sama.


Efektivitas pemanfaatan ASI akan terasa sekali bila yang menyusui bayi itu adalah ibunya sendiri. Bila dua orang ibu melahirkan dan bayinya tertukar, ASI yang diberikan oleh keduanya tidak akan cocok walaupun tak memiliki efek samping pada bayi. 


Enam Bulan Pertama

Mengingat ASI adalah makanan yang paling cocok bagi bayi, WHO menganjurkan agar selama usia 0 sampai enam bulan bayi hanya diberi ASI sebagai menu utama dan satu-satunya. Anjuran ini sangat beralasan karena selain setipe dan memiliki zat kekebalan, kandungan ASI juga bisa mencerdaskan bayi.

Di dalam ASI terdapat taurine yang sangat penting dalam proses pembentukan sel-sel otak, sel-sel saraf, dan retina. Taurine adalah asam amino yang digunakan untuk membantu penyerapan lemak dan vitamin yang larut dalam lemak. Taurine juga membantu mengatur detakan jantung, menstabilkan membran sel, dan memelihara kelangsungan sel-sel otak.


Selain itu, taurine juga mengandung lemak rantai panjang. Lemak inilah cikal bakal pembentuk Arachidonic Acid (ARA) atau asam linoleat (omega-6) dan Docosa Hexaenoic Acid (DHA) atau asam alfa-linolenat (omega-3). Kedua bahan ini diketahui amat berguna dalam perkembangan sistem saraf otak dan indra penglihatan. Dr. Utami menegaskan bahwa DHA dan ARA ini tidak terdapat dalam susu sapi atau susu hewan lain.


Walaupun dalam susu formula (susu sapi yang dibuat dengan tambahan bahan lain) dikatakan dilengkapi DHA dan ARA, penyerapan pencernaan bayi tidak akan optimal, hanya sekitar 20 persen. Padahal, DHA dan ARA yang terdapat dalam ASI bisa diserap oleh pencernaan bayi sebanyak 100 persen dengan bantuan enzim lipase.


Optimalnya penyerapan DHA dan ARA itu membuat perkembangan otak bayi semakin maksimal. Kecerdasannya akan terus meningkat, apalagi bila sampai usia 12 bulan ia masih diberi ASI, selain makanan tambahan lain yang bemanfaat.


Sehat Jiwa Raga

Manfaat ASI tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik. Efek pada kesehatan jiwa juga ada. Dr. Utami menyatakan bahwa pemberian ASI eksklusif merupakan bagian dari pendidikan anak. ASI tidak hanya mencerdaskan anak dari segi otak, tetapi juga hati dan spiritualitas.
Walaupun masih perlu penelitian lanjut terhadap kesimpulan itu, uraian sementara ini bisa membantu menjelaskan konsep tersebut. Saat berada dalam kandungan, bayi seolah berada dalam surga yang sungguh menyejukkan dan menenteramkan.

Air ketuban yang silih berganti karena selalu mengalami siklus bagaikan usapan lembut, rahim tempat bayi tidur melindunginya dari bahaya, detak jantung ibu bagaikan senandung merdu yang meninabobokan dia, dan napas ibu seolah ayunan yang menimangnya. Suasana ini benar-benar nyaman dan tiada duanya bagi bayi.


Sewaktu lahir, bayi benar-benar merasa terkejut dengan dunia yang lain sama sekali dengan yang ia rasakan sebelumnya. Banyak hal asing harus dihadapinya. Satu-satunya yang bisa dipercaya adalah sang ibu. Karena itu, menyusui menjadi terapi yang sangat tepat untuk mengembalikan suasana yang dirasakan bayi selama ada dalam kandungan.


Dekapan dan elusan lembut sang ibu saat menyusui membuat bayi merasa aman dan tenteram. Ketenteraman itu ikut mendukung pertumbuhan sang bayi dengan lebih baik.


“Apalagi bila sang ibu membacakan kata-kata bijak seperti dari kitab suci. Bayi akan semakin bertumbuh sesuai harapan sang ibu, menjadi anak baik dan saleh,” tutur Dr. Utami.
 

Sumber :  http://kesehatan.kompas.com/read/2009/12/14/17203189/Air.Susu.Ibu..20.Kali.Lebih.Hebat
Read more at http://pembinaanpribadi.blogspot.com/2012/11/air-susu-ibu-20-kali-lebih-hebat.html#Pe7PkggC1A21ZxYI.99



9 Makanan Terburuk untuk Dikonsumsi

Kami tidak mengatakan, makanan-makanan di bawah ini tidak boleh lagi Anda konsumsi. Tetapi berusahalah menghindari makanan di bawah ini dalam menu Anda, jika Anda ingin mempertahankan nutrisi dan menurunkan berat badan.

1. Pencuci mulut yang digoreng

Pada dasarnya makanan pencuci mulut sudah memiliki kadar lemak dan gula yang tinggi. Jadi bayangkan betapa buruknya jika dihidangkan dengan cara digoreng. Dan jangan terlena dengan pisang goreng atau nanas goreng mentang-mentang buah. Karena dibuat dengan adonan pembungkus dan sirup, mereka adalah pencuci mulut yang buruk.

2. Makanan yang digoreng dan berlapis keju

Pada dasarnya, semua gorengan buruk bagi kesehatan. Jadi jika kentang goreng dilapisi keju, tentu makanan ini masuk dalam daftar paling buruk untuk dikonsumsi. Keju biasanya mengandung lemak 10 kali lebih bayak dari ikan dan daging putih. Apalagi ditambah karbohidrat goreng.

3. Minuman bersoda

Minuman ringan dan soda buruk bagi kesehatan karena mengandung banyak kalori, meskipun dikonsumsi dalam jumlah kecil. Berdasarkan hasil studi, minuman bersoda dapat meningkatkan risiko kerapuhan tulang alias osteoporosis, sakit gigi, dan serangan jantung. Selain itu, minuman-minuman diet juga tidak direkomendasikan karena berpotensi meningkatkan risiko erosi gigi (karena gelembung-gelembung dalam minuman itu bersifat masam).

4. Alcopop berwarna

Alcopop adalah minuman yang mengandung alkohol dengan kadar 4-7 persen. Alcopop mengandung kalori yang tinggi, karena mengandung gula dan alkohol berkalori. Ditambah lagi, minuman itu penuh pewarna dan perasa, yang membuatnya menjadi minuman yang cukup beracun. Panduan yang cukup praktis adalah, semakin cerah warna alcopop, maka semakin buruklah minuman itu untuk dikonsumsi.

5. Makanan cair

Oke, makanan cair memang tidak selalu buruk, namun makanan cair atau minuman makanan pengganti dapat menjauhkan Anda dari mengonsumsi makanan yang tepat. Makanan pengganti mungkin akan lebih cocok dikonsumsi orang yang sedang sakit, namun jangan biarkan makanan semacam itu menggantikan makanan alami.

6. Daging olahan

Daging olahan punya nama lain “daging misteri”, karena tidak jelas apa yang terkandung di dalamnya. Namun satu hal yang pasti, jika daging olahan itu dikemas dalam kaleng dan jenis dagingnya tidak jelas, maka daging tersebut tidak baik bagi tubuh. Berusahalah untuk menghindari sosis dan salami, karena hasil olahan dengan lemak dan garam.

7. Chicken nugget

Chicken nugget hampir sama dengan sosis, yakni berasal dari daging sisa dicampur dengan tepung. Dan saat nugget-nugget kecil itu digoreng, maka akan meningkatkan levelnya sebagai makanan terburuk untuk dikonsumsi. Sepotong kecil nugget yang digoreng menyerap lebih banyak lemak dari hasil penggorengan itu.

8. Donat

Jika ada satu makanan yang melambangkan makanan junk food abad ke-21, itu adalah donat. Baik dilapisi, diisi, dikilapkan dengan gula dan selai, atau yang polos sekalipun, makanan ini tidak baik bagi tubuh. Bukan hanya sekedar masalah tepung halus dan gula halus, namun makanan ini juga digoreng dalam minyak sulingan. Donat akan mengganggu keseimbangan gula darah Anda, dan dapat mempercepat proses pembakaran, sehingga Anda akan cepat merasa lapar lagi.

9. Sup Kaleng

Sup memang bukan makanan yang buruk dan tidak layak dibandingkan dengan makanan-makanan di atas. Namun jika sudah berbicara mengenai garam dan makanan kemasan, maka tentu saja sup kaleng masuk daftar. Akan jauh lebih baik bila Anda memasak sup sendiri. Bukan kalengan. 





Bayi Gemuk dan Kurang Berat Badan Sama Risikonya Kena Diabetes

Tribunnews.com - Kamis, 8 November 2012 10:45 WIB

Bayi Gemuk dam Kurang Berat Badan Sama Risikonya Kena Diabetes
NET

Laporan Wartawan Tribun Jakarta,  Agustina N.R
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bayi yang lahir dengan berat badan empat kilogram atau yang lahir rendah, di bawah 2,5 kilogram, kemungkinan obesitas besar. Dan bukan tidak mungkin dapat terjadi resistensi insulin.
Hal ini dijelaskan oleh dr. Aman B. Pulungan, Sp.A dari FKUI - RSCM, Rabu (7/11/2012), di Jakarta.
"Bayi yang lahir lebih sudah dapat asupan banyak ketika ibu hamil, tetapi yang lahir dengan berat badan rendah, juga bisa resistensi insulin, karena kakek atau nenek membiarkan makan apapun, biar gendut, lucu, tapi malah keterusan."
Pola makan yang tidak memerhatikan gizi seimbang dan aktivitas fisik kurang memicu anak obesitas. Jika terus dibiarkan, anak dapat terkena diabetes tipe 2. Menurut catatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dari tahun 1991 - Oktober 2012, kasus diabetes anak mengalami kenaikan, saat ini terdapat 48 orang diabetesee per tahun dari total 560 responden.
Umur yang terdiagnosa (responden: 537 anak) diabetes adalah 0 - 4 tahun: 95 anak, 5 - 9 tahun: 188 anak, 10 - 14 tahun: 225 anak, lebih dari 15 tahun: 29 anak. Sedangkan berkaitan dengan sejarah keluarga (responden: 681 anak) hasilnya, sejarah keluarga dengan diabetes tipe 1: 22 anak, keluarga dengan diabetes tipe 2: 158 anak, keluarga tanpa riwayat diabetes: 200 anak, dan tidak diketahui: 84 anak. Sedangkan kasus diabetes tipe 1 diperkirakan terdapat 0,3 per 100 ribu anak/tahun dan 240 kasus baru per tahun.
"Jadi tidak benar jika diabetes hanya dari keturunan. Pasien saya banyak yang tidak punya riwayat diabetes, tetapi kena juga," imbuh Aman.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar